TANTANGAN UKM DAN KOPERASI DI INDONESIA DALAM
ERA GLOBALISASI
KELOMPOK I
Disusun oleh :
RUSMIN
KUSRIAN AGUSTIN
NURUL ASRIANTO
KUSRIAN AGUSTIN
NURUL ASRIANTO
HASRIANA
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) AMKOP
MAKASSAR
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi
tampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita tidak dapat melepaskan
diri dari globalisasi. Siap atau tidak siap kita harus tetap berhadapan dengan
globalisasi. Namun, arus globalisasi tidak selamanya berdampak positif tapi
juga bisa berdampak negatif pada diri kita. Oleh karena itu, kita harus
mempunyai penyaring supaya kita bisa menghadapi globalisasi dan kita tidak
terlindas oleh jaman.
Pada umumnya telah kita
ketahui, hampir seluruh belahan dunia termasuk Indonesia, sudah memasuki era
yang sudah sering sekali diperbincangkan, “Era Globalisasi“. Era Globalisasi
ini masuk ke Indonesia salah satunya melalui perdagangan bebas. Bagi Indonesia,
era globalisasi ini penting adanya untuk membuka tertutupnya usaha, khususnya
untuk KOPERASI dan UKM.
Ciri-ciri globalisasi
ditandai dengan adanya pergerakan barang, modal dan uang dengan bebas dan
perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama.
Sehingga era globalisasi sering menjadi dilema bagi masyarakat, pemerintah dan
dunia usaha.
Semua negara yang ikut serta
dalam perdagangan bebas ini adalah negara yang siap menerima konsekuensi untuk
dapat meningkatkan pembangunan ekonominya, sebab hal ini sangat erat kaitannya
dalam perebutan pangsa pasar. Untuk itu, sangatlah penting bagi Indonesia dalam
era globalisasi ini mengembangkan koperasi Indonesia untuk dapat masuk ke dalam
perdagangan bebas.
B.RUMUSAN MASALAH
Untuk lebih jelasnya mengenai tantangan
koperasi dan ukm di Indonesia dalam pemasaran global, dapat dirumuskan beberapa
pernyataan, yaitu :
A.
Pengertian
globalisasi?
B.
Peran
dan manfaat koperasi bagi masyarakat?
C.
Dampak
positif dan negatif globalisasi ekonomi?
D.
Peluang
dan tantangan koperasi di era globalisasi?
E.
Strategi
yang disiapkan koperasi dalam menghadapi era globalisasi?
F.
Langkah
– langkah antisipasi yang diterapkan koperasi untuk menghadapi era globalisasi?
G.
Koperasi
Indonesia dalam menghadapi pasar global?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GLOBALISASI
Globalisasi adalah keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu
proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial
negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi,
batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi
nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi
perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri
ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain
terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
Globalisasi produksi, di mana perusahaan
berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini
dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai
ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini
menjadi lokasi manufaktur global.
Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global
mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua
negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT
Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem
pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari
manca negara.
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global
akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah
memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari
negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah
dan bebas.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan
informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain
melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju
telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang
sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda
pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di
kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam
bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan
nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin
cepat, ketat, dan adil.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis
mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam
investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian
nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan
adanya kekuatan pasar dunia.
B. PERAN DAN MANFAAT KOPERASI KOPERASI BAGI MASYARAKAT
Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan
peran dan manfaatnya bagi masyarakat, walaupun derajat dan intensitasnya
berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk eksistensi koperasi :
Pertama, koperasi dipandang
sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu, dan kegiatan
usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa
pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau kegiatan pemasaran, atau
kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi penyediakan pelayanan
kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain atau lembaga usaha
lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran
koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas
pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat pada peran
beberapa Koperasi Kredit dalam menyediaan dana yang relatif mudah bagi
anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh
dana dari bank. Juga dapat dilihat pada beberapa daerah yang dimana aspek
geografis menjadi kendala bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan dari
lembaga selain koperasi yang berada di wilayahnya.
Kedua, koperasi telah
menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini masyarakat telah
merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan
lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dengan koperasi
adalah karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan
pelayanan yang lebih baik. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai
berada pada ‘tingkat’ yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat.
Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu
memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik dibandingkan dengan lembaga
usaha lain, demikian pula dengan Koperasi Kredit.
Ketiga, koperasi menjadi
organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini dinilai telah
menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai
kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan
anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut. Sebagai
ilustrasi, saat kondisi perbankan menjadi tidak menentu dengan tingkat bunga
yang sangat tinggi, loyalitas anggota Kopdit membuat anggota tersebut tidak
memindahkan dana yang ada di koperasi ke bank. Pertimbangannya adalah bahwa
keterkaitan dengan Kopdit telah berjalan lama, telah diketahui kemampuannya
melayani, merupakan organisasi ‘milik’ anggota, dan ketidak-pastian dari
dayatarik bunga bank.
C. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF ADANYA GLOBALISASI
Dampak Positif
Globalisasi Ekonomi :
·
Produksi
global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo.
Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien,
output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
·
Meningkatkan
kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai
negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan
konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga
dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
·
Meluaskan
pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara
memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
·
Dapat
memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh
negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta
tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara
berkembang.
·
Menyediakan
dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja
dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang
dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali
memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama
dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam
negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
·
Menghambat
pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan
luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara
berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan
proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan
demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada
negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat.
Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan
multinasional semakin meningkat.
·
Memperburuk
neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor.
Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang.
Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap
neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar
negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak
menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri
semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap
neraca pembayaran.
·
Sektor
keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi
(modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi
partisipasi dana luar negeri ke pasar saham.
Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca
pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga
saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri,
neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang
domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek
buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
·
Memperburuk
prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.
Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan
nasional dan kesempatan
kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi
menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu
negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah
sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
D. PELUANG DAN TANTANGAN KOPERASI DI ERA GLOBALISASI
Usaha kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK)
yang biasanya dianggap tidak penting dan disepelekan justru sebagaian besar
dapat eksis dalam menghadapi badai krisis. Sebagai contohnya banyak peluang
pasar yang semula tertutup sekarang menjadi terbuka. Contohnya, akibat mahalnya
harga obat yang sebagaian besar masih harus diimpor, produsen jamu yang
membentuk koperasi mendapatkan kesempatan untuk memperluas jangkauan pasarnya.
Seandainya globalisasi benar-benar terwujud sesuai dengan terjadinya pasar
bebas dan persaingan bebas, maka bukan berarti tamatlah riwayatnya koperasi
justru peluang koperasi untuk tetap berperan dalam perekonomian nasional dan
internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri menjadi salah
satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi
lainnya.
Agar koperasi dapat eksis dalam era
globalisasi perlu menempuh empat langkah. Pertama, harus dapat merestrukturasi
hambatan internal dengan mengikis segala konflik yang ada. Kedua, pembenahan
manajerial, ketiga, startegi integrasi ke luar dan ke dalam. Keempat,
peningkatan efisiensi dalam proses produksi dan distribusi.
Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam perekonomian nasional dan
internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri menjadi salah
satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi
lainnya.
Tantangan untuk pengembangan masa depan
memang relative berat, karena kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam koperasi
dapat tergusur dalam persaingan yang makin menggelobal. Kalau kita lihat
ciri-ciri globalisasi dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas
dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama,
maka tidak ada alasan bagi suatu negara untuk memanjakan para pelaku ekonomi
(termasuk koperasi) yang tidak efisien dan kompetitif.
E.
STRATEGI YANG DISIAPKAN KOPERASI DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI
Pada tahun 2015 nanti
Indonesia akan menghadapi ACFTA, di mana 10 negara ASEAN akan berintegrasi
secara ekonomi. Semua aturan mengenai investasi berlaku sama bagi 10 negara
ASEAN. Pada saat itu kita jangan terkejut jika tidak mempersiapkan diri menjadi
negara yang tangguh dan mampu berkompetisi. Oleh karena itu, koperasi harus
mempunyai strategi dalam menghadapi persaingan global.
Pertama strategi pertumbuhan
yang cepat. Penambahan jumlah karyawan maupun unit bisnis sambil mempertahankan
bauran produk dan jangkauan pasar. Tindakan yang demikian itu akan mengubah
ukuran koperasi daripada ruang lingkupnya.
Strategi kedua, yaitu, perubahan bauran
produk. Bauran produk yang dirubah senantiasa berdampak pada operasi koperasi
di Indonesia juga strategi pemasaran dan strategi penjualan dimana penambahan
produk dapat di;akukan seperti dengan akuisisi.
Strategi ketiga, ialah perubahan jangkauan
pasar. Fokus pasar dirubah pada bauran produk yang sama sehingga menjamah pasar
internasional atau jangkauan geografis meluas dan menemukan konsumen sasaran
yang baru.
Strategi keempat tidak lain repositioning.
Repositioning bertujuan mengubah persepsi konsumen dan atau calon konsumen akan
koperasi.
Strategi yang kelima adalah diversifikasi.
Diversifikasi dalam kenyataannya mencakup juga penambahan produk dan perluasan
pasar yang berhubungan dengan bisnis inti maupun bukan bisnis inti.
Dan yang terakhir tidak lain strategi
partnering. Kerjasama antara koperasi untuk menciptakan suatu keunggulan
bersaing.
F. LANGKAH – LANGKAH ANTISIPASI YANG
DITERAPKAN KOPERASI UNTUK MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Sektor-sektor usaha kecil di Indonesia perlu
diberi kesempatan untuk berperan lebih banyak dalam bidang ekonomi di
Indonesia. Keistemewaan koperasi tidak dikenal adanya majikan dan buruh serta
tidak ada istilah pemegang saham mayoritas. Semua anggota berposisi sama dengan
hak suara sama. Oleh karena itu, apabila aktivitas produksi yang dilakukan
koperasi ternyata dapat member laba financial, semua pihak akan turut menikmati
laba tersebut. Untuk mengembangkan koperasi masih banyak hal yang perlu
dibenahi baik di sisi ubternal maupun eksternal.
Di sisi internal dalam tubuh koperasi masih
banyak hal-hal yang merugikan. Misalnya yang paling berbahaya adalah
penyalahgunaan koperasi sebagai wahana social politik. Parahnya lagi para
pengurus koperasi kadangkala merangkap jabatan biropkratis , politis atau
jabatan kemasyarakatan sehingga terjadi konflik peran. Konflik yang
berlatarbelakang nonkoperasi dapat terbawa ke dalam koperasi sehingga
mempengaruhi citra koperasi. Dari sisi eksternal, terdapat semacam ambiguitas
pemerintah dalam konteks pengembangan koperasi karena sumber daya dan budidaya
lebih dialokasikan untuk mengurangi konflik-konflik social politik, maka agenda
ekonomi konkret tidak dapat diwujudkan. Koperasi jadi impoten, dimana fungsi
sebagai wahana mobilisasi tidak dan perjuanganperekonomian rakyat kecil tidak
berjalan.
Berikut ini adalah ringkas langkah koperasi untuk menghadapi
era-globalisasi:
1.
Dalam
menjalankan usahanya, pengurus koperasi harus mampu mengidentifikasi
kebutuhan kolektif anggotanya dan memenuhi kebutuhan tersebut. Proses untuk menemukan kebutuhan kolektif anggota sifatnya kondisional dan lokal spesifik. Dengan mempertimbangkan aspirasi anggota-anggotanya, sangat dimungkinkan kebutuhan kolektif setiap koperasi berbeda-beda.
kebutuhan kolektif anggotanya dan memenuhi kebutuhan tersebut. Proses untuk menemukan kebutuhan kolektif anggota sifatnya kondisional dan lokal spesifik. Dengan mempertimbangkan aspirasi anggota-anggotanya, sangat dimungkinkan kebutuhan kolektif setiap koperasi berbeda-beda.
2.
Adanya
efektifitas biaya transaksi antara koperasi dengan anggotanya sehingga biaya
tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya transaksi yang dibebankan oleh lembaga non-koperasi.
tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya transaksi yang dibebankan oleh lembaga non-koperasi.
3.
Kesungguhan
kerja pengurus dan karyawan dalam mengelola koperasi. Disamping kerja
keras, figur pengurus koperasi hendaknya dipilih orang yang amanah, jujur serta transparan.
keras, figur pengurus koperasi hendaknya dipilih orang yang amanah, jujur serta transparan.
4.
Pemahaman
pengurus dan anggota akan jati diri koperasi, pengertian koperasi, nilai
nilai koperasi dan prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan point penting karena hal itu yang mendasari segala aktifitas koperasi. Aparatur pemerintah terutama departemen yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk memahami secara utuh dan mendalam mengenai perkoperasian.
nilai koperasi dan prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan point penting karena hal itu yang mendasari segala aktifitas koperasi. Aparatur pemerintah terutama departemen yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk memahami secara utuh dan mendalam mengenai perkoperasian.
5.
Kegiatan
koperasi bersinergi dengan aktifitas usaha anggotanya.
6.
Koperasi
produksi harus merubah strategi kegiatannya dengan mereorganisasi kembali
supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi. Dengan demikian,
koperasi pun mampu setidaknya menghadapi era globalisasi saat ini, bukan malah
terseret arus globalisasi yang berdampak koperasi akan tenggelam. Mari kita
benahi koperasi sejak dini, karena koperasi di Indonesia juga merupakan jati
diri bangsa dalam memajukan perekonomian. Masa depan perekonomian global berada
ditangan unit usaha yang kecil, otono, namun padat teknologi. Sektor-sektor
usaha kecil di Indonesia perlu diberi kesempatan untuk berperan labih banyak.
Keistimewaan koperasi tidak dikenal adanya
majikan dan buruh, serta tiadak ada istilah pemegang saham mayoritas. Semua
anggota berposisi sama, dengan hak suara sama. Oleh karena itu, apabila
aktivitas produksi yang dilakukan koperasi ternyata dapat memberi laba
financial, semua pihak akan turut menikmati laba tersebut.
Untuk mengembangkan koperasi banyak hal yang
perlu dibenahi baik internal maupun eksternal. Langkah pembenahan koperasi,
Pertama-tama harus dapat merestrukturisasi hambatan internal, dengan
meminimalisir segala konflik yang ada. Menumbuhkan mentalitas kewirausahaan
para pengurus dan anggota koperasi.
Kedua, memperbaiki manajerial. Manajemen
koperasi dimasa yang akan datang menghendaki pengarahan focus terhadap pasar,
sistem pencatatan keuangan yang baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan
modal mendatang.
Ketiga, kerjasama antar koperasi maupun
kerjasama dengan pelaku lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Koperasi
dituntut untuk menempatkan anggotanya sebagai pelaku aktif dalam proses
produksi dan distribusi dapat memenuhi syarat-syarat penghemat biaya,
pemanfaatan modal, keorganisasian, fleksibilitas dan pemekaran kesempatan
kerja.
G. KOPERASI INDONESIA DALAM MENGHADAPI PASAR
GLOBAL
Setelah puluhan tahun Indonesia merdeka, bagaimana
perkembangan dan peran koperasi Indonesia ? Ada dua pendapat. Pertama, kondisi
dan perkembangan serta peran koperasi Indonesia masih memprihatinkan. Kedua, keberadaan
koperasi sungguh membantu perekonomian Indonesia dan perkembangannya juga
selalu naik.
Pakar Koperasi dan Ekonomi, Bernhard Limbong,
menyatakan, kondisi koperasi di Indonesia sampai sekarang cukup
memperihatinkan. Sebanyak 27 persen dari 177.000 koperasi yang ada di Indonesia
atau sekitar 48.000 koperasi tidak aktif.
Menurut Limbong, secara de facto, sosok peran
koperasi masih jauh panggang dari api. Kedudukan koperasi terstruktur dalam
posisi yang marginal dan terkungkung dalam masalah internal yang melemahkan.
Komitmen amanat Pasal 33 UUD 1945, belum berhasil menciptakan fondasi dan
bangunan keekonomian koperasi yang kokoh dan berketahanan.
Sebagai badan usaha, koperasi dicitrakan
gagal memenuhi harapan masyarakat luas, yaitu entitas bisnis yang
menguntungkan. Sebagai gerakkan ekonomi rakyat, koperasi dianggap gagal menjadi
actor sentral demokrasi ekonomi.
Menurut Limbong, secara eksternal, pesatnya
pengaruh globalisasi pasar bebas ekonomi dunia telah menggiring perekonomian
Indonesia ke arus kapitalisme yang menggurita, dan pada gilirannya kian
menyulitkan posisi dan peran koperasi di zona ekonomi negeri ini.
Sementara peran strategis negara untuk
mewujudkan ideologi ekonomi berbasis koperasi tidak secara nyata dan signifikan
memberikan hak sosial ekonomi rakyat berupa kemakmuran.
“Hal itu terutama akibat koordinasi dan komitmen yang lemah pada tataran
implementasi peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah dan keputusan
menteri, dan kebijakan-kebijakan teknis operasional,” kata Limbong.
Sementara secara internal, lambannya
perkembangan serta pergerakan koperasi di Indonesia disebabkan sejumlah faktor
internal koperasi itu sendiri, seperti modal usaha dan lapangan usaha terbatas.
Dampkanya, sebagian koperasi hanya mengelola satu jenis usaha, dan sifatnya
temporer, serta monoton.
Selain itu, kurangnya tenaga professional,
bahkan sebagian masyarakat enggan masuk sebagai pengelola koperasi karena
dinilai tidak menjanjikan masa depan.
Permasalahan lainnya adalah kepastian usaha,
segmentasi pasar, dan daya dukung organisasi yang sangat lemah. Percepatan
usaha yang dimiliki berjalan lamban, dan kurang mampu bersaing di pasar, baik
pasar lokal, regional, dan nasional apalagi pasar internasional.
Sebaliknya pendapat kedua seperti Menteri
Koperasi dan UKM, Syarief Hasan, menegaskan, 67 tahun setelah koperasi
ditetapkan sebagai soko guru perekonomian nasional, koperasi terus berkembang
dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional kita.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM pada
2013 menampilkan ada 194.925 unit koperasi di Indonesia, termasuk di dalamnya
1.472 unit koperasi nelayan yang tersebar di 23 provinsi. Dengan jumlah anggota
mencapai 33,6 juta orang. Setiap tahunnya, pertumbuhan koperasi ini mencapai
tujuh sampai delapan persen. Mayoritas koperasi yang beroperasi adalah simpan
pinjam.
Dari data tersebut, Syarief berkeyakinan kuat
bahwa koperasi akan makin tumbuh dan berkembang pada tahun-tahun mendatang dan
pada gilirannya akan ikut berperan penting dalam mencapai pertumbuhan dan pemeratan
ekonomi 7,7 persen, pengurangan angka kemiskinan menjadi 8-10 persen, dan
pengurangan angka pengangguran mencapai 5 – 6 persen pada tahun 2014.
Syarief tidak berlebihan, pengalaman sejak
krisis ekonomi sejak tahun 1998 menunjukan koperasi bersama UMKM memiliki
kemampuan berakselarasi dan berdaya tahan tinggi. Sebanyak 58 persen Produk
Domestik Bruto (PDB) disumbangkan dari sektor koperasi dan UMKM. Dari sektor
koperasi pula Indonesia bisa menjaring pengusaha. Ini penting karena rasio
pengusaha di negara ini masih minim.
Selain itu, koperasi dan UMKM menjadi
penyerap tenaga kerja yang sangat potensial larena proses produksi yang
dilakukan Kementerian biasanya bersifat padat karya dan sangat adaptif terhadap
lingkungan yang berubah.
Sementara pakar manajemen dan koperasi,Thoby
Mutis, sebagaimana dikutip Limbong dalam bukunya, Pengusaha Koperasi:
Memperkokoh Fondasi Ekonomi Rakyat, 2010, mengatakan, dua hal yang perlu
mendapat perhatian para pelaku usaha koperasi adalah terus menelorkan
terobosan-terobosa kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bisnis. Ini penting
agar koperasi bisa berdiri sejajar dengan badan usaha swasta maupun Badan Usaha
Milik Negara (BUMN).
Thoby Mutis menghimbau para profesional
koperasi untuk mencari relevansi manajemen koperasi dengan perkembangan
manajemen modern kontemporer yang diterapkan di lembaga ekonomi lain (swasta
dan lembaga ekonomi milik negara) agar bisnis koperasi mampu memicu efisiensi
teknis ekonomis dan sekaligus sosial.
Kedua, bertekat kuat menerapkan manajemen profesional
dalam menjalankan bisnis koperasi yang ditandai dengan beberapa strategi, yakni
berani merekrut tenaga-tenaga profesional hebat dengan gaji besar,
mengembangkan keahlian para pengurus dan manajemen pengelola koperasi,
menyiapkan dana khusus untuk melakukan riset, kegiatan public relation, dan
memperluas kemitraan dan seterusnya.
Sampai saat ini dan kedepan pemerintah, dalam
hal ini Kementerian Koperasi dan UKM, terus melakukan kegiatan untuk
menumbuhkembangkan koperasi. Salah satunya melalui Lembaga Pengelola Dana
Bergulir (LPDB).
Lembaga ini sangat siap membantu dunia
perkoperasian dan para pelaku UKM. Sejak berdiri tahun 2006, LPDB sudah
memberikan modal kepada 1.600 koperasi. Sebanyak 1.600 koperasi ini kalau
hitung-hitung matematis, kalau satu koperasi mempunyai 1.000 UKM, kalau 1 UKM
mempunyai tenaga kerja tiga orang, sudah 15.000 tenaga kerja. Jadi LPDB itu
menciptakan lapangan kerja.
Menurut Agus Muharam, sejak tahun 2010,
Kementerian Koperasi dan UKM menggagas program Gerakan Masyarakat Sadar
Koperasi (Gemaskop). Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam gerakan ini,
yakni mengajak sebanyak-banyak masyarakat Indonesia untuk berkoperasi,
membenahi koperasi-koperasi yang ada untuk berkoperasi sesuai dengan nilai dan
prinsip koperasi, lalu membangun koperasi berskala besar yang memiliki daya
saing di tingkat nasional dan internasional.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS)
sampai Februari 2012, pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 6,32 persen
atau 7,61 juta orang. Sementara berdasarkan data terbaru dari Tim Nasional
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang berada di bawah koordinasi
Wakil Presiden di Indonesia pada tahun 2012 hingga 2013 yang mencapai angka 96
juta jiwa.
Semoga
dengan gencarnya pemerintah melakukan Gemaskop, maka semakin banyak orang
bergabung atau membentuk koperasi terutama para penganggur dan orang-orang
miskin ini. Kalau demikian, maka koperasi benar-benar membuat Indonesia Jaya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Globalisasi menggambarkan sebuah proses percepatan
interaksi yang luas dalam bidang politik, teknologi, ekonomi, social dan
budaya. Dilihat dari kacamata ekonomi, esensi globalisasi pada dasarnya adalah
peningkatan interaksi dan integriitas di dalam perekonomian baik di dalam
maupun antar Negara yang meliputi aspek-aspek perdagangan, investasi,
perpindahan factor-faktor produksi dalam bentuk migrasi tenaga kerja dan
penanaman modal asing, keuangan dan perbankan internasional serta arus devisa.
Usaha kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK)
yang biasanya dianggap tidak penting dan disepelekan justru sebagaian besar
dapat eksis dalam menghadapi badai krisis.
Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam
perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asal koperasi dapat
berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif
dibandingkan pelaku ekonomi lainnya.
Tantangan untuk pengembangan masa depan
memang relative berat, karena kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam koperasi
dapat tergusur dalam persaingan yang makin menggelobal. Kalau kita lihat
ciri-ciri globalisasi dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas
dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama,
maka tidak ada alasan bagi suatu negara untuk memanjakan para pelaku ekonomi
(termasuk koperasi) yang tidak efisien dan kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
·
Google.com
Sungguh menakjubkan ketika saya berpikir bahwa semuanya sudah selesai dengan saya, nama saya susan garcia, dari phillipine, Bu KARINA ROLAND datang untuk menyelamatkan hidup saya. Saya sangat berhutang budi sampai orang-orang yang saya pinjam dari geng itu melawan saya dan kemudian menangkap saya karena hutang saya. ditahan selama berbulan-bulan masa lomba diberikan kepada saya ketika saya dipulangkan dan dibebaskan untuk pergi dan menghasilkan uang untuk melunasi semua hutang yang saya terima jadi saya diberitahu bahwa ada pemberi pinjaman yang sah secara online jadi saya harus mencari melalui blog saya ditipu sebelumnya tetapi ketika saya menemukan KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY, Tuhan mengarahkan saya ke iklannya di sebuah blog karena ketertarikan saya pada iklan itu benar-benar sebuah keajaiban mungkin karena Tuhan telah melihat bahwa saya memiliki banyak penderitaan, itulah mengapa dia mengarahkan saya kepadanya. Jadi saya mengajukan permohonan dengan antusias setelah beberapa jam pinjaman saya disetujui oleh Dewan dan dalam 24 jam saya dikreditkan dengan jumlah persis yang saya maksudkan untuk semua ini tanpa jaminan tambahan Pinjaman Pribadi karena saya berbicara dengan Anda sekarang saya bisa melunasi semua hutang Saya dan sekarang saya memiliki supermarket sendiri, saya tidak membutuhkan bantuan orang lain sebelum saya memberi makan atau mengambil keuangan, apapun keputusan saya tidak ada urusan dengan Polisi, saya sekarang seorang wanita mandiri. Anda ingin merasakan kemandirian finansial seperti saya, silakan hubungi Ibu melalui email perusahaan: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp +15857083478 Anda tidak dapat memperdebatkan fakta bahwa di dunia yang sulit ini Anda membutuhkan seseorang untuk membantu Anda mengatasi perputaran keuangan di hidup dalam satu atau lain cara, maka saya memberikan amanat untuk mencoba dan menghubungi Ibu KARINA ROLAND di alamat di atas agar Anda dapat mengatasi kemerosotan finansial dalam hidup Anda. Anda dapat menghubungi saya melalui email berikut: (garciasusan113@gmail.com)) Selalu bersikap positif dengan Ibu KARINA ROLAND dia akan membantu Anda melalui semua tantangan keuangan Anda dan kemudian memberi Anda tampilan keuangan baru dan kebebasan untuk mengatasi semua kekhawatiran Anda.
BalasHapusHALO
BalasHapusSaya ADAWIYAH YAHYA dari malaysia saya tinggal di kota temerloh pahang. Saya tidak pernah tahu benar-benar mungkin mendapatkan pinjaman dari pinjaman online atau pemberi pinjaman. Saya sekarat dalam hutang dengan banyak tagihan yang harus dibayar untuk ketiga anak saya dan nilai kredit saya juga sangat rendah. Jadi, saya baru saja online untuk mengetahui lebih banyak tentang cara mendekati bank atau mengambil pinjaman hari pembayaran dengan skor kredit rendah. Kemudian saya menemukan banyak tulisan dan artikel di berbagai situs tentang bagaimana KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY membantu orang, perusahaan dan organisasi dengan tingkat bunga pinjaman @ 2%. Dengan ilmu yang saya dapatkan secara online, saya menghubungi PERUSAHAAN PINJAMAN KARINA ELENA ROLAND melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com), saya jelaskan sendiri. Saya mengajukan pinjaman sebesar $ 60.000 tetapi dia menyetujui $ 50.000 dan itu adalah $ 50.000 yang saya terima di rekening bank saya. Proses transaksinya sangat mudah dan cepat. dan juga mengkonfirmasi Identitas saya dan untuk memastikan keamanan dana. Saya merekomendasikan perusahaan ini kepada semua orang. Jangan mati dalam hutang sebelum Anda mencari bantuan. Tulis surat ke KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY sekarang Email (karinarolandloancompany@gmail.com atau whatsapp +1 (585) 708-3478, untuk informasi lebih lanjut Anda juga dapat menghubungi saya melalui email adawiyahyahya63@gmail.com